Minggu, 27 Oktober 2013

Etika Tugas 2


Nama   : Adistha Swasti Fidelia
NPM   : 20210172
Kelas   : 4EB18

1.      Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dari keputusan!
a.       Besarnya akibat adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
b.      Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat terhadap aborsi atau hukuman mati.
c.       Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan kerugian bagi orang lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker, paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
d.      Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
e.       Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
f.       Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang.
                        Sumber : http://nusando.blogspot.com/2009/01 
 
2.      Jelaskan prinsip prinsip pengambilan keputusan yang etis!

Selain dari masalah-masalah intensitas etika dan tingkat kedewasaan moral seorang manajer, prinsip-prinsip etika tertentu yang digunakan manajer juga akan mempengaruhi cara mereka memecahkan dilema etika. Sayangnya tidak ada satupun “prinsip ideal” yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis yang etis.
Menurut Profesor Larue Hosmer, sejumlah prinsip etika yang berbeda dapat digunakan untuk mengambil keputusan bisnis, antara lain: kepentingan pribadi jangka panjang, kebijakan pribadi, perintah agama, peraturan pemerintah, manfaat bersama, hak perorangan, pemerataan keadilan. Kesamaan yang dimiliki oleh prinsip-prinsip etika tersebut adalah bahwa prinsip itu mendorong manajer dan karyawan untuk mempertimbangkan kepentingan orang lain saat mengambil keputusan yang etis. Pada saat yang sama, prinsip-prinsip ini dapat menghasilkan tindakan etika yang sangat berbeda. Hal tersebut digambarkan dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut, untuk memutuskan apakah akan memberikan pension penuh kepada Joan Addessi dan anak-anaknya.
Prinsip kebijakan pribadi berkeyakinan bahwa kita tidak boleh melakukan sesuatu yang tidak jujur, tidak terbuka, tidak mulus dan yang kita tidak akan senang dilaporkan disurat kabar maupun televisi.
Prinsip perintah agama memandang bahwa kita jangan pernah melakukan tindakan yang tidak baik atau yang menyakiti perasaan masyarakat, seperti misalnya perasaan positif yang muncul karena kerja bersama untuk mencapai sasaran yang telah disepakati.
Menurut prinsip peraturan pemerintah, hukum mewakili standar moral minimal dari masyarakat, karena itu kita tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Prinsip manfaat bersama menyatakan bahwa kita tidak boleh melakukan tindakan yang tidak menghasilkan kebaikan lebih besar bagi masyarakat. Singkatnya, kita harus melakukan sesuatu yang memberikan kebaikan terbesar dalam jumlah yang banyak.
Prinsip hak perorangan meyakinkan bahwa kita tidak boleh melakukan perbuatan yang melanggar hak orang lain yang telah disepakati.
Dan prinsip yang terakhir yaitu prinsip pemerataan keadilan menyatakan bahwa kita seharusnya tidak melakukan berbagai macam tindakan yang merugikan bagi kelompok terkecil diantara kita. 
Sumber : http://mikailfirdaus.blogspot.com/2012/10/prinsip-pengambilan-keputusan-yang-etis.html
3.      Jelaskan suap (bribery) merupakan suatu tindakan yang tidak etis dengan memberikan contoh kasus.

Suap adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh pelaku kepada orang lain  yang tidak terpuji seperti memberi sesuatu, atau menerima agar orang tersebut berbohong dan bekerja sama atau sekongkol dalam mencapai tujuan yang tidak baik dan juga  termasuk perbuatan atau tindakan yang tidak  etis,  karena  dapat merugikan orang lain. 


Contoh kasus suap :
Kasus Suap Pilkada Lebak yang melibatkan Akil Moctar, Tubagus Chaery Wardana alias Wawan yang juga suami Walikota Tangerang Selatan dan pengacara Susi Tur Andayani. Akil diduga menerima Rp 1 miliar dari Tubagus Chaery Wardana melalui pengacara Susi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa Walikota Serang, Tubagus Haerul Jaman. Haerul Jaman yang juga adik tiri Gubernur Banten Ratu Atut ini diperiksa terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak dengan tersangka Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.
Tubagus Haerul Jaman menjadi saksi untuk sejumlah orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Selain Tubagus Haerul Jaman, KPK juga menjadwalkan memeriksa saksi lain Daryono, sopir Akil Mochtar.
3 Orang dari pihak swasta juga akan diperiksa Kurotul Aini, Ferdi Prawiradiredja, Josep, pegawai NIAC Motor J Wijanarko, pegawai PT Mercindo Autorama Budi Susilo, dan pegawai PT Wangsa Indra Permana Joni Artanto.
Sumber : http://news.liputan6.com/read/723274/kasus-suap-mk-walikota-serang-adik-tiri-ratu-atut-diperiksa-kpk?wp.news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar